SENJA YANG MEMILUKAN

Aku yang menyedihka
Berjalan sendiri berkabut jingga
Jerit tawa para pengelana meramaikan
Namun aku disini pilu
Senyap dengan tawa penuh tipu

Diujung senja yang memilukan
Aku liar mencari riang
Hingga petangpun mulai dating
Namun sayang
Ia hitam tiada terang

Mataku yang sembab
Berlinang kesenduan didalamnya
Ingin aku menangis
Namus tanpa ku sadari
Air matakupun menetes
Angin membuat mataku berair
Dan aku benci
Mengapa aku begini ?
Mengapa selalu ditempat ini ?
Aku sendiri tak ditemani


Wahai sang  pencipta kebahagiaan
Berikan aku ketenangan
Dalam kegamangan pikiranku sekarang
Meski tanpa kuluapkan
Kemelut hati yang berantakan
Tapi kumohon…
Jadikanlah tangis ini penawarnya
Hingga tiada lagi sang gelap menjelma
Berkuasa dalam jiwa…

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi Senja

Perubahanmu

Takdir Berkata Tidak